Halaman

Minggu, 22 Oktober 2017

Hatifah Putri - Korban Ngobat, PCC

Ngobat?
Hiiiiii
Watch this..!


Hatifah Putri - Tips Untuk Move On

Patah Hati.?
Sakit Hati.?
Move On.?
Let's see how to get through heartbreak.


Hatifah Putri - OSPEK, Perlu Gak Sih?

Jadi, menurut kalian OSPEK itu perlu gak sih guys?
Ini menurutku.


Hatifah Putri - Bangga Jadi Indonesia (Kamu Cantik...!!)

I made a video about Indonesian skin tone.
Check this out...!!



Putri & Pangeran (Bab VIII: Usaha Itu Sebenarnya Begitu Nyata)

CHANGE
“Mbok tolong kamu tu ngerti keadaanku..!”
“Aku terus aku terus. Kamunya kapan?”
“Kalau aku punya keinginan ya pokoknya harus terpenuhi..!”
“Aku terus yang usaha buat memahami, tapi kamunya sendiri gak pernah ada usaha buat berubah. Apa-apaan ini…?!!”
Iya, kurang lebih penggalan kalimat itulah yang sering aku lontarkan. Mungkin semua orang akan melontarkan kalimat-kalimat seperti itu jika mereka telah merasa lelah dan MERASA bahwa tak ada usaha perubahan yang dilakukan pasangannya. Begitu juga denganku yang pernah berada pada fase lelah menjadi orang yang terus berusaha.
Namun semua mulai berubah ketika aku iseng mengisi waktu dengan membaca beberapa artikel dari internet. Aku tak terlalu mengingat apa judulnya, siapa pengarangnya, dan bagaimana kalimatnya. Yang aku ingat dari intisari artikel itu adalah bahwa,

Putri & Pangeran (Bab VII: Redemption..?!)

Redemption

Suaranya begitu keras dan lantang saat berteriak. Tangan dan kakinya begitu ringan melempar atau menendang sesuatu saat marah. Ditambah emosinya begitu mudah berubah dan meledak-ledak. Ya Tuhan, ada apa ini? Apa salahku? Pangeran sekarang terlihat seperti Raka, bahkan lebih ganas dan mengerikan lagi. Apa dosaku setelah keluar dari kandang macan lalu harus masuk ke kandang singa?
Pangeran ternyata begitu hobi memainkan games di ponselnya. Saat itu ia begitu terobsesi dengan “Clash of Clans”. Setiap hari ketika bersama ia selalu memegang ponselnya dan memainkan game itu. Dulu, sempat aku ingat bahwa Raka juga memainkan game itu, namun aku selalu memarahinya ketika ia terus berkutik dengan ponsel saat kita bersama, bayangkan jika bertemu hanya satu atau dua minggu sekali lalu hanya dihabiskannya dengan game, tentu aku akan marah.
Namun ternyata hal yang sama terjadi padaku dan Pangeran, dan parahnya, karena hampir setiap hari kami bertemu dan menghabiskan waktu bersama, mau tidak mau aku harus melihatnya memainkan game yang harus ia mainkan itu, ya karena baginya itu tanggungjawabnya pada rekan satu clan jadi dia akan tetap bermain jika sudah tiba saatnya bermain meskipun saat itu ada aku di sampingnya. Tapi aku pikir itu tak akan menjadi masalah, karena kami hampir setiap hari bertemu, tentu masih banyak waktu bersamanya, jadi aku biarkan saja dia bermain sesukanya, selama tak merugikanku maka aku santai saja.
Tapi ternyata ini bukan soal waktu yang dihabiskan bersama, aku sama sekali tak cemburu dengan game itu, namun ada hal lain yang mengganjalku. Ketika berhadapan dengan game ternyata Pangeran menunjukkan sisi lainnya, bukan lagi Pangeran yang manis dan lucu, tapi ia seketika berubah menjadi Pangeran yang garang dan sangat kasar, terlebih saat ia harus menghadapi kekalahan saat pertandingan.