Halaman

Minggu, 21 Oktober 2018

Supporter Sepak Bola ?


Supporter sepak bola masa kini harus lebih menggunakan hati dan pikiran yang sadar saat mendukung tim kesayangannya.

Sabtu, 15 September 2018

Nonton PSS Sleman vs PSBS Biak - Koreo BCSxPSS


Pengalaman nonton live sepak bola antara PSS Sleman melawan PSBS Biak. Pertandingan putaran kedua Liga Dua ini dimeriahkan dengan koreo istimewa dari BCSXPSS (Brigata Curva Sud).

A day as a preschool teacher (Sehari sebagai seorang guru PAUD)


Sekilas ketika saya menjadi guru Preschool. Lelah tapi menyenangkan. 

Sabtu, 21 Juli 2018

DIY Kostum Burung Hantu (DIY Owl Costume)

Bagi Bapak Ibu yang ingin mempersiapkan kostum lucu untuk putra putrinya.
Ini bisa jadi bahan referensi.
Simple, easy, cute, and cheap.


Candi Gedongsongo, Ungaran

Trip kali ini ke Jawa Tengah.


Gang Asem, Karas, Magetan

Kalau yang ini cocok jadi spot foto.
Barangkali ada yang mau prewed bisa mampir, asalkan sedang rimbun.

#Part4


Air Terjun Tirtosari Sarangan, Magetan

Kali ini perjalanan menuju Air Terjun Tirtosari Sarangan

#Part3


Agrowisata Green Garden, Truneng, Magetan

Masih edisi jalan-jalan di area Magetan dan sekitarnya.

#Part2


Gapura Salur Wisata Selfie, Gerih, Ngawi

Kali ini episode jalan-jalan.
Wisata di area Magetan dan sekitarnya.

#Part1


Cara Membuat Bawang Goreng Renyah (How To Make Crispy Fried Onion)

Berbagi tips aja, barangkali mau bikin bawang goreng (bawang merah).


Sahabat (BFFs, Do They Exist?)

Sedikit curcol tentang sahabat.


Minggu, 10 Desember 2017

BFF - Does It Exist? (Bab IX: Kumpulan Hati Tersakiti)

Six Girls
Dari seluruh kelompok heboh dengan seleksi alam kemudian semakin berkurang anggotanya. Kebanyakan dari kami lulus kuliah dan kembali ke kampung halaman, beberapa dari kami yang masih di sini bekerja dan menjadi semakin sulit berjumpa, beberapa dari kami masih terlibat konflik yang meskipun konflik itu seolah hilang dengan sendirinya tapi tetap saja hubungan tak lagi sama.
Sampailah pada masih terus terjalinnya komunikasi dan silaturahmi antara kami ber-enam. Aku, Uli, Yuli, Ria, Ana, dan Ifa. Iya, cewek-cewek, awalnya kami berenam dan empat perempuan yang lain masih tergabung dalam satu group WA. Setidaknya walaupun mereka sudah berada di tempat jauh namun ingin rasanya tetap berkomunikasi, bertukar kabar, layaknya kawan. Namun setelah konflik dengan Alda dan sikap anehnya dengan Sahrul suaminya, dia keluar dari group, dan rasanya semakin lama semakin berbeda.
Kemudian, Aya, anggota lain yang juga sudah pulang ke rumahnya, sikapnya mendadak menjadi aneh. Semua diawali dari Aya yang tiba-tiba memberi kabar mencengangkan.
“Temen-temen, do’ain ya, BESOK PAGI jam 07.00 aku menikah.”
Respon kami? Semua kaget dengan kabar dari Aya. Setelah dia wisuda dia langsung pulang ke kampong halamannya, dan beberapa waktu kemudian dia memberi kabar ini. Kami kaget, karena begitu mendadak, dan kagetnya lagi ia menikah secara diam-diam, sangat rahasia sepertinya. Dengan siapa? Bukan yang selama ini dia kenalkan pada kami.
“Aku dijodohin, ini pilihan Papaku. Awalnya aku gak mau, tapi yam au gimana lagi.”
Semakin heran, tapi kami berusaha begitu positif dengan berita ini. Respon kami hanya berisi ucapan selamat, do’a, dan turut berbahagia, semoga ini memang yang terbaik untuknya. Di hari H, via group, kami hanya rebut ikut merasa deg-deg an, kami meminta live report atau setidaknya video dan foto saat pernikahan berlangsung.
“Maaf ya temen-temen, tadi gak bawa HP, gak ada acara besar juga, cuma syukuran, jadi gak ada dokumentasi. Tapi lancar kok, makasih ya do’anya.”
Lagi, kami heran. Kami rasa, sesederhana apapun pernikahan, bukankah ini sebuah moment bahagia?

Selasa, 05 Desember 2017

BFF - Does It Exist? (Bab VIII - Siapa dan Apa)

?

Pagi ini aku mengikuti kuliah dengan mata kuliah filsafat. Aku tak begitu suka dan tak begitu paham bagaimana jalan pikiran para filsuf itu, mengapa mereka memperdebatkan apa yang disebut “Ada” dan tentang konsep “Kebenaran”? Namun pagi ini tiba-tiba mengingatkanku atas apa yang aku alami selama ini.
Dalam aliran filsafat Pragmatisme bahwa “Sesuatu dianggap benar apabila bermanfaat” maka aku rasa manusia jaman sekarang lebih cenderung mengikuti aliran ini, termasuk dalam hubungannya dengan kehidupan sosial. Sontak sesuatu langsung terbesit dalam pikiranku. Dari beberapa cerita di atas, semua seolah mendukung aliran ini.

Jumat, 01 Desember 2017

BFF - Does It Exist? (Bab VII - Broken Duet)

lol

“Kamu nungguin siapa sih? Dari tadi lingak linguk gak jelas.”
“Sahrul Mi.”
“Sahrul sapa lagi? Hmmmm”
“Anu, panjang ceritanya. Besok-besok aja aku ceritain. Itu anaknya udah dateng, duluan ya Mi.”
“Iya wes, hati-hati.”
Hari itu hari pertama masuk kuliah setelah satu setengah bulan KKN dan satu setengah bulan berikutnya PPL. Akhirnya bisa merasakan kampus lagi dan mereka-mereka lagi. Ya, meski aku belum menemukan sosok sahabat dari mereka, setidaknya aku bisa mereka buat tertawa setiap harinya.
Sejauh ini, entah sudah berapa kali kami bongkar pasang anggota sampai akhirnya di semester-semester akhir ini kami lebih banyak menghabiskan waktu bersama-sama, seluruh anggota kelompok heboh, termasuk Risma.
Masih ingat Risma kan? Iya, gadis yang saat awal OSPEK tidak begitu aku suka, dan akhirnya justru dekat denganku, sangat dekat. Dan dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, yang sangat dekat justru berakhir sangat jauh. Saat itu aku berpikir, bisa jadi hal yang sama terulang lagi, aku tidak mau menganggapnya terlalu dekat, hanya saja jika memang dia membutuhkanku aku akan berusaha selalu ada. Yak, aku seperti biasa.
Jika mengingat tentang perjalananku dengan Risma, sangat panjang. Hampir setiap hari aku bersamanya. Dari duduk selalu bersebeahan di bangku paling depan saat kuliah, makan siang bersama, nongkrong bersama, jalan-jalan bersama, dan bahkan dia menginap di tempatku. Cerita-cerita drama kehidupannya selama bersamaku aku tahu. Saat dia butuh aku usahakan selalu membantu. Kembali saat kami masih sangat dekat dulu.
*Tok … Tok… Tok…*
“Mii…..”
“Yaaa bentaaar.”
“Mii….”
“Rismaaa.?! Kamu ngapain malem-malem ke sini? Kamu ngapain bawa-bawa koper segala?! Kamu nangis?! Masuk dulu.”